27.8 C
Jember
Monday, 27 March 2023

OPD Sepakat Hidupkan Kembali BRK, Bakal Dianggarkan dalam APBD 2022

Mobile_AP_Rectangle 1

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Pemerintah Kabupaten Bondowoso dikabarkan akan membuat program Bondowoso Republik Kopi (BRK) kembali bersinar, setelah beberapa waktu sempat memudar. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Wakil Bupati Bondowoso Irwan Bachtiar Rahmat. Rupanya inisiasi ini juga didukung beberapa organisasi perangkat daerah (OPD). Bahkan, pihaknya mengklaim siap menganggarkan untuk hal itu dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2022 mendatang.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bondowoso Farida mengatakan, sebenarnya pemberdayaan dan pembinaan tetap ada di Dinas Pertanian serta Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan. Walaupun demikian, jika branding itu akan kembali dibuat bersinar, pihaknya berharap akan ada kegiatan yang lebih mengintervensi serta benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat. Khususnya para petani kopi di Bondowoso. “Tentunya, kerja samanya dengan Dinas Komunikasi dan Informasi juga nanti,” katanya.

Pihaknya juga mengaku siap mendukung penuh program tersebut. Bahkan, apabila ada OPD terkait lainnya ingin memasukkan anggaran untuk kegiatan branding BRK pada pembahasan APBD 2022 mendatang. “Sepanjang itu prioritas pemerintah daerah, semua perencanaan akan didukung. Jadi, kalau branding kopi jadi prioritas untuk di-branding di tahun 2022, tentu programnya juga akan berproses,” terangnya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Farida juga memaparkan, dalam upaya membuat program BRK kembali bersinar, maka harus memaksimalkan peran dari Kominfo setempat. “Kita kan punya Kominfo. Diskoperindag juga punya sistem-sistem untuk bisa mengangkat potensi-potensi pemerintah daerah,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Bondowoso Sigit Purnomo mengaku sudah melakukan kegiatan yang mendukung keberadaan BRK. “Realisasinya kami juga sudah melakukan pembinaan bagi pelaku usaha. Termasuk pengusaha kopi,” katanya saat dikonfirmasi Jawa Pos Radar Ijen.

Bahkan, menurut Sigit, sebelum pandemi pihaknya memiliki pameran berbagai produk asli Bondowoso yang berjalan secara online dan offline. Untuk pameran online, pihaknya juga menggandeng beberapa marketplace. “Hampir semua marketplace sudah kami kerja sama. Produk kita sudah bisa diakses di sana. Terus yang off-farm, kita mengikuti pameran hingga skala internasional,” paparnya.

Pihaknya juga sudah membawa sampel produk unggulan Kabupaten Bondowoso ke Kementerian Koperasi dan UMKM. “Jadi, tidak hanya kopi, tetapi produk UMKM yang jadi unggulan UMKM Bondowoso. Dan sudah dibawa oleh kementerian ke pameran bertaraf internasional,” imbuhnya.

Namun, di tengah pandemi Covid-19 ini, pihaknya lebih memasifkan pameran yang lebih memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi. “Karena tidak bisa melakukan pameran yang bersifat offline,” imbuhnya.

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Bondowoso Mulyadi siap menjadikan BRK sebagai prioritas. “Kami juga lakukan konsolidasi internal,” imbuhnya.

Dia mengaku sudah menyampaikan komitmennya untuk menggaungkan kembali BRK ke DPRD. Apalagi dua tahun terakhir sempat meredup. “Ini kewajiban kita, dan pembangunan tetap harus dilanjutkan,” imbuhnya.

Menurutnya, di Perubahan APBD nanti, pihaknya akan mengajukan anggaran untuk branding BRK. Bahkan, di pembahasan APBD Tahun 2022, BRK akan dimasukkan sebagai program prioritas. “Ini sudah menjadi prioritas kami dan akan dikolaborasikan dengan program lain,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Muchammad Ainul Budi
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

- Advertisement -

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Pemerintah Kabupaten Bondowoso dikabarkan akan membuat program Bondowoso Republik Kopi (BRK) kembali bersinar, setelah beberapa waktu sempat memudar. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Wakil Bupati Bondowoso Irwan Bachtiar Rahmat. Rupanya inisiasi ini juga didukung beberapa organisasi perangkat daerah (OPD). Bahkan, pihaknya mengklaim siap menganggarkan untuk hal itu dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2022 mendatang.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bondowoso Farida mengatakan, sebenarnya pemberdayaan dan pembinaan tetap ada di Dinas Pertanian serta Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan. Walaupun demikian, jika branding itu akan kembali dibuat bersinar, pihaknya berharap akan ada kegiatan yang lebih mengintervensi serta benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat. Khususnya para petani kopi di Bondowoso. “Tentunya, kerja samanya dengan Dinas Komunikasi dan Informasi juga nanti,” katanya.

Pihaknya juga mengaku siap mendukung penuh program tersebut. Bahkan, apabila ada OPD terkait lainnya ingin memasukkan anggaran untuk kegiatan branding BRK pada pembahasan APBD 2022 mendatang. “Sepanjang itu prioritas pemerintah daerah, semua perencanaan akan didukung. Jadi, kalau branding kopi jadi prioritas untuk di-branding di tahun 2022, tentu programnya juga akan berproses,” terangnya.

Farida juga memaparkan, dalam upaya membuat program BRK kembali bersinar, maka harus memaksimalkan peran dari Kominfo setempat. “Kita kan punya Kominfo. Diskoperindag juga punya sistem-sistem untuk bisa mengangkat potensi-potensi pemerintah daerah,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Bondowoso Sigit Purnomo mengaku sudah melakukan kegiatan yang mendukung keberadaan BRK. “Realisasinya kami juga sudah melakukan pembinaan bagi pelaku usaha. Termasuk pengusaha kopi,” katanya saat dikonfirmasi Jawa Pos Radar Ijen.

Bahkan, menurut Sigit, sebelum pandemi pihaknya memiliki pameran berbagai produk asli Bondowoso yang berjalan secara online dan offline. Untuk pameran online, pihaknya juga menggandeng beberapa marketplace. “Hampir semua marketplace sudah kami kerja sama. Produk kita sudah bisa diakses di sana. Terus yang off-farm, kita mengikuti pameran hingga skala internasional,” paparnya.

Pihaknya juga sudah membawa sampel produk unggulan Kabupaten Bondowoso ke Kementerian Koperasi dan UMKM. “Jadi, tidak hanya kopi, tetapi produk UMKM yang jadi unggulan UMKM Bondowoso. Dan sudah dibawa oleh kementerian ke pameran bertaraf internasional,” imbuhnya.

Namun, di tengah pandemi Covid-19 ini, pihaknya lebih memasifkan pameran yang lebih memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi. “Karena tidak bisa melakukan pameran yang bersifat offline,” imbuhnya.

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Bondowoso Mulyadi siap menjadikan BRK sebagai prioritas. “Kami juga lakukan konsolidasi internal,” imbuhnya.

Dia mengaku sudah menyampaikan komitmennya untuk menggaungkan kembali BRK ke DPRD. Apalagi dua tahun terakhir sempat meredup. “Ini kewajiban kita, dan pembangunan tetap harus dilanjutkan,” imbuhnya.

Menurutnya, di Perubahan APBD nanti, pihaknya akan mengajukan anggaran untuk branding BRK. Bahkan, di pembahasan APBD Tahun 2022, BRK akan dimasukkan sebagai program prioritas. “Ini sudah menjadi prioritas kami dan akan dikolaborasikan dengan program lain,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Muchammad Ainul Budi
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Pemerintah Kabupaten Bondowoso dikabarkan akan membuat program Bondowoso Republik Kopi (BRK) kembali bersinar, setelah beberapa waktu sempat memudar. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Wakil Bupati Bondowoso Irwan Bachtiar Rahmat. Rupanya inisiasi ini juga didukung beberapa organisasi perangkat daerah (OPD). Bahkan, pihaknya mengklaim siap menganggarkan untuk hal itu dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2022 mendatang.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bondowoso Farida mengatakan, sebenarnya pemberdayaan dan pembinaan tetap ada di Dinas Pertanian serta Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan. Walaupun demikian, jika branding itu akan kembali dibuat bersinar, pihaknya berharap akan ada kegiatan yang lebih mengintervensi serta benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat. Khususnya para petani kopi di Bondowoso. “Tentunya, kerja samanya dengan Dinas Komunikasi dan Informasi juga nanti,” katanya.

Pihaknya juga mengaku siap mendukung penuh program tersebut. Bahkan, apabila ada OPD terkait lainnya ingin memasukkan anggaran untuk kegiatan branding BRK pada pembahasan APBD 2022 mendatang. “Sepanjang itu prioritas pemerintah daerah, semua perencanaan akan didukung. Jadi, kalau branding kopi jadi prioritas untuk di-branding di tahun 2022, tentu programnya juga akan berproses,” terangnya.

Farida juga memaparkan, dalam upaya membuat program BRK kembali bersinar, maka harus memaksimalkan peran dari Kominfo setempat. “Kita kan punya Kominfo. Diskoperindag juga punya sistem-sistem untuk bisa mengangkat potensi-potensi pemerintah daerah,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Bondowoso Sigit Purnomo mengaku sudah melakukan kegiatan yang mendukung keberadaan BRK. “Realisasinya kami juga sudah melakukan pembinaan bagi pelaku usaha. Termasuk pengusaha kopi,” katanya saat dikonfirmasi Jawa Pos Radar Ijen.

Bahkan, menurut Sigit, sebelum pandemi pihaknya memiliki pameran berbagai produk asli Bondowoso yang berjalan secara online dan offline. Untuk pameran online, pihaknya juga menggandeng beberapa marketplace. “Hampir semua marketplace sudah kami kerja sama. Produk kita sudah bisa diakses di sana. Terus yang off-farm, kita mengikuti pameran hingga skala internasional,” paparnya.

Pihaknya juga sudah membawa sampel produk unggulan Kabupaten Bondowoso ke Kementerian Koperasi dan UMKM. “Jadi, tidak hanya kopi, tetapi produk UMKM yang jadi unggulan UMKM Bondowoso. Dan sudah dibawa oleh kementerian ke pameran bertaraf internasional,” imbuhnya.

Namun, di tengah pandemi Covid-19 ini, pihaknya lebih memasifkan pameran yang lebih memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi. “Karena tidak bisa melakukan pameran yang bersifat offline,” imbuhnya.

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Bondowoso Mulyadi siap menjadikan BRK sebagai prioritas. “Kami juga lakukan konsolidasi internal,” imbuhnya.

Dia mengaku sudah menyampaikan komitmennya untuk menggaungkan kembali BRK ke DPRD. Apalagi dua tahun terakhir sempat meredup. “Ini kewajiban kita, dan pembangunan tetap harus dilanjutkan,” imbuhnya.

Menurutnya, di Perubahan APBD nanti, pihaknya akan mengajukan anggaran untuk branding BRK. Bahkan, di pembahasan APBD Tahun 2022, BRK akan dimasukkan sebagai program prioritas. “Ini sudah menjadi prioritas kami dan akan dikolaborasikan dengan program lain,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Muchammad Ainul Budi
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca