30.4 C
Jember
Friday, 24 March 2023

Pesan Ramadan: Kebohongan Akan Mendatangkan Bencana

Mobile_AP_Rectangle 1

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Hari Raya Idul Fitri 1443H diperingati serentak oleh seluruh umat Islam di Indonesia. Berdasarkan dua metode perhitungan penentuan 1 Syawal, Hisab dan Rukyatul Hilal, Idul Fitri tahun ini bertepatan pada 2 Mei 2022.

Setelah dua tahun terjadi pandemi yang menyebabkan terhambatnya pelaksanaan ibadah, utamanya salat berjamaah, umat Islam akhirnya bisa merasakan indahnya kebersamaan. Salat berjamaah sudah dilakukan dengan merapatkan shaf, dan jalinan silaturahmi bisa dilakukan kembali.

Banyak umat Islam yang kembali bisa bertemu dengan keluarga, sanak keluarga, dan teman sejawat di kampung halaman. Hal ini tentu saja juga akan berdampak terhadap menggeliatnya ekonomi di berbagai daerah, salah satunya di Bondowoso.

Mobile_AP_Rectangle 2

Dalam khutbah Idul fitri, Khatib Masjid At Taqwa Bondowoso mengingatkan kepada jamaah bahwa Idul Fitri merupakan kemenangan bagi umat Islam. Ia mengingatkan, semua ini adalah kehendak Allah, Tuhan Yang Maha Esa.

BACA JUGA: Sambut Idul Fitri, Bupati Bondowoso Ajak Masyarakat Perbanyak Baca Takbir

Ia berpesan kepada jamaah, jangan sampai kalimat takbir yang mengagungkan Allah hanya sebatas terucap di mulut. Namun juga teraplikasi dalam kehidupan nyata. “Apabila manusia konsisten dengan yang diucapkannya dalam mengagungkan Allah, maka akan turun rahmat dari Allah,” katanya.

Menurutnya, kebohongan yang dilakukan oleh umat manusia akan menjadi salah satu sebab turunnya bencana. “Kebohongan akan menyebabkan manusia berlaku sesuai nafsunya, mengambil hak orang lain untuk kepentingan dirinya sendiri, dan membuat kerusakan di muka bumi,” jelasnya.

Ramadan juga mengajarkan manusia untuk mengendalikan diri, menahan diri dari berbuat zalim, serta mengajarkan diri untuk berlaku jujur. Baik saat bersama orang lain maupun saat sendiri. “Karenanya selepas Ramadan ini, mari kita menjadi pribadi yang lebih baik,” lanjutnya.

Masih berkaitan dengan hikmah Ramadan dan Idul Fitri, ia berpesan kepada jamaah agar menjaga hubungan dengan Allah dan menjaga hubungan baik terhadap sesama manusia. “Tidak cukup menjadi saleh untuk dirinya sendiri, tapi juga harus menjaga hubungan baik dengan sesama manusia. Tidak hanya hubungan vertikal, tapi juga horizontal,” paparnya.

Selain itu, dirinya berpesan kepada jamaah agar hidup sederhana, berbagi kepada sesama. “Inilah ajaran Rasulullah, beliau pribadi yang sempurna, namun hidup dengan sederhana,” lanjutnya.

Menurutnya, Rasulullah juga mengajarkan saling memaafkan, dan tidak perlu malu meminta maaf dan mengakui kesalahan untuk dapat memperbaiki diri. “Tidaklah sama antara kebaikan dan keburukan. Tolaklah keburukan dengan memperbaiki diri dan menjadi lebih baik,” pungkasnya. (*)

Reporter: Didik Supriyanto

Fotografer: Didik Supriyanto

Editor: Mahrus Sholih

- Advertisement -

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Hari Raya Idul Fitri 1443H diperingati serentak oleh seluruh umat Islam di Indonesia. Berdasarkan dua metode perhitungan penentuan 1 Syawal, Hisab dan Rukyatul Hilal, Idul Fitri tahun ini bertepatan pada 2 Mei 2022.

Setelah dua tahun terjadi pandemi yang menyebabkan terhambatnya pelaksanaan ibadah, utamanya salat berjamaah, umat Islam akhirnya bisa merasakan indahnya kebersamaan. Salat berjamaah sudah dilakukan dengan merapatkan shaf, dan jalinan silaturahmi bisa dilakukan kembali.

Banyak umat Islam yang kembali bisa bertemu dengan keluarga, sanak keluarga, dan teman sejawat di kampung halaman. Hal ini tentu saja juga akan berdampak terhadap menggeliatnya ekonomi di berbagai daerah, salah satunya di Bondowoso.

Dalam khutbah Idul fitri, Khatib Masjid At Taqwa Bondowoso mengingatkan kepada jamaah bahwa Idul Fitri merupakan kemenangan bagi umat Islam. Ia mengingatkan, semua ini adalah kehendak Allah, Tuhan Yang Maha Esa.

BACA JUGA: Sambut Idul Fitri, Bupati Bondowoso Ajak Masyarakat Perbanyak Baca Takbir

Ia berpesan kepada jamaah, jangan sampai kalimat takbir yang mengagungkan Allah hanya sebatas terucap di mulut. Namun juga teraplikasi dalam kehidupan nyata. “Apabila manusia konsisten dengan yang diucapkannya dalam mengagungkan Allah, maka akan turun rahmat dari Allah,” katanya.

Menurutnya, kebohongan yang dilakukan oleh umat manusia akan menjadi salah satu sebab turunnya bencana. “Kebohongan akan menyebabkan manusia berlaku sesuai nafsunya, mengambil hak orang lain untuk kepentingan dirinya sendiri, dan membuat kerusakan di muka bumi,” jelasnya.

Ramadan juga mengajarkan manusia untuk mengendalikan diri, menahan diri dari berbuat zalim, serta mengajarkan diri untuk berlaku jujur. Baik saat bersama orang lain maupun saat sendiri. “Karenanya selepas Ramadan ini, mari kita menjadi pribadi yang lebih baik,” lanjutnya.

Masih berkaitan dengan hikmah Ramadan dan Idul Fitri, ia berpesan kepada jamaah agar menjaga hubungan dengan Allah dan menjaga hubungan baik terhadap sesama manusia. “Tidak cukup menjadi saleh untuk dirinya sendiri, tapi juga harus menjaga hubungan baik dengan sesama manusia. Tidak hanya hubungan vertikal, tapi juga horizontal,” paparnya.

Selain itu, dirinya berpesan kepada jamaah agar hidup sederhana, berbagi kepada sesama. “Inilah ajaran Rasulullah, beliau pribadi yang sempurna, namun hidup dengan sederhana,” lanjutnya.

Menurutnya, Rasulullah juga mengajarkan saling memaafkan, dan tidak perlu malu meminta maaf dan mengakui kesalahan untuk dapat memperbaiki diri. “Tidaklah sama antara kebaikan dan keburukan. Tolaklah keburukan dengan memperbaiki diri dan menjadi lebih baik,” pungkasnya. (*)

Reporter: Didik Supriyanto

Fotografer: Didik Supriyanto

Editor: Mahrus Sholih

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Hari Raya Idul Fitri 1443H diperingati serentak oleh seluruh umat Islam di Indonesia. Berdasarkan dua metode perhitungan penentuan 1 Syawal, Hisab dan Rukyatul Hilal, Idul Fitri tahun ini bertepatan pada 2 Mei 2022.

Setelah dua tahun terjadi pandemi yang menyebabkan terhambatnya pelaksanaan ibadah, utamanya salat berjamaah, umat Islam akhirnya bisa merasakan indahnya kebersamaan. Salat berjamaah sudah dilakukan dengan merapatkan shaf, dan jalinan silaturahmi bisa dilakukan kembali.

Banyak umat Islam yang kembali bisa bertemu dengan keluarga, sanak keluarga, dan teman sejawat di kampung halaman. Hal ini tentu saja juga akan berdampak terhadap menggeliatnya ekonomi di berbagai daerah, salah satunya di Bondowoso.

Dalam khutbah Idul fitri, Khatib Masjid At Taqwa Bondowoso mengingatkan kepada jamaah bahwa Idul Fitri merupakan kemenangan bagi umat Islam. Ia mengingatkan, semua ini adalah kehendak Allah, Tuhan Yang Maha Esa.

BACA JUGA: Sambut Idul Fitri, Bupati Bondowoso Ajak Masyarakat Perbanyak Baca Takbir

Ia berpesan kepada jamaah, jangan sampai kalimat takbir yang mengagungkan Allah hanya sebatas terucap di mulut. Namun juga teraplikasi dalam kehidupan nyata. “Apabila manusia konsisten dengan yang diucapkannya dalam mengagungkan Allah, maka akan turun rahmat dari Allah,” katanya.

Menurutnya, kebohongan yang dilakukan oleh umat manusia akan menjadi salah satu sebab turunnya bencana. “Kebohongan akan menyebabkan manusia berlaku sesuai nafsunya, mengambil hak orang lain untuk kepentingan dirinya sendiri, dan membuat kerusakan di muka bumi,” jelasnya.

Ramadan juga mengajarkan manusia untuk mengendalikan diri, menahan diri dari berbuat zalim, serta mengajarkan diri untuk berlaku jujur. Baik saat bersama orang lain maupun saat sendiri. “Karenanya selepas Ramadan ini, mari kita menjadi pribadi yang lebih baik,” lanjutnya.

Masih berkaitan dengan hikmah Ramadan dan Idul Fitri, ia berpesan kepada jamaah agar menjaga hubungan dengan Allah dan menjaga hubungan baik terhadap sesama manusia. “Tidak cukup menjadi saleh untuk dirinya sendiri, tapi juga harus menjaga hubungan baik dengan sesama manusia. Tidak hanya hubungan vertikal, tapi juga horizontal,” paparnya.

Selain itu, dirinya berpesan kepada jamaah agar hidup sederhana, berbagi kepada sesama. “Inilah ajaran Rasulullah, beliau pribadi yang sempurna, namun hidup dengan sederhana,” lanjutnya.

Menurutnya, Rasulullah juga mengajarkan saling memaafkan, dan tidak perlu malu meminta maaf dan mengakui kesalahan untuk dapat memperbaiki diri. “Tidaklah sama antara kebaikan dan keburukan. Tolaklah keburukan dengan memperbaiki diri dan menjadi lebih baik,” pungkasnya. (*)

Reporter: Didik Supriyanto

Fotografer: Didik Supriyanto

Editor: Mahrus Sholih

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca