24.5 C
Jember
Tuesday, 6 June 2023

Penggemar Bonsai Makin Marak di Bondowoso

Mobile_AP_Rectangle 1

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Bonsai merupakan tanaman hias yang semakin banyak digemari oleh masyarakat di Bondowoso. Bahkan, saat ini hampir di seluruh kecamatan sudah ada orang yang hobi dan bermain bonsai di rumah atau di tempat mereka masing-masing. Pendatang baru pun semakin hari terus bermunculan. Padahal di masa pandemi sangat jarang sekali ada kontes tanaman ini.

Ahmad Abadi, Ketua Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Cabang Bondowoso mengatakan, saat ini pecinta bonsai di Bumi Ki Ronggo dinilai mengalami perkembangan pesat. Dibuktikan dengan adanya pengurus ranting dan pemain bonsai di setiap kecamatan. Selain itu, kemajuannya juga dapat dilihat dari banyaknya pemain-pemain baru yang bermunculan. “Ini menyeluruh,” tegasnya pria yang sudah bermain bonsai kurang lebih delapan tahun ini.

Hal itu ternyata juga dinilai menimbulkan dampak baik bagi para pecinta bonsai. Terlebih, sebagai ketua pihaknya juga melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat. Bahkan, saat menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) PPBI, Wakil Bupati Bondowoso, Irwan Bachtiar Rahmat juga hadir secara langsung. “Sangat merespon dan mendukung bahwa bonsai ini masuk dalam UMKM,” katanya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Tidak hanya itu, pemerintah juga sudah menyiapkan tempat pengembangan UMKM Bonsai di Desa Locare, Kecamatan Curahdami, Bondowoso. Selain hobi, tanaman satu ini memang kerap kali menghasilkan uang bagi pecintanya. Terlebih harga bonsai jenis tertentu memang dapat dijual dengan harga yang cukup fantastis, bahkan mencapai puluhan hingga ratusan juta dalam setiap pohonnya. “Tapi kita tekankan jangan bisnisnya dulu. Melainkan hobi dulu baru yang lain ikut,” imbuhnya.

Saat ini, dia sudah punya puluhan bonsai dengan berbagai jenis. Sejumlah tanaman tersebut diletakkan di samping rumahnya di Desa Sukowiryo, Bondowoso. Berbagai jenis ukuran bonsai, dari kecil hingga besar terlihat tertata rapi. Tempat itu ternyata memang dijadikan sebagai galeri bonsai yang dimilikinya.

Lebih lanjut, Abadi juga menuturkan saat musim hujan seperti saat ini, tanaman bonsai memerlukan perawatan ekstra agar tidak mudah terserang penyakit. Walaupun sebenarnya, musim hujan bagus untuk pertumbuhan bonsai. Tapi, kewaspadaan terhadap penyakit perlu ditingkatkan. Mengingat saat musim hujan biasanya tingkat kelembaban meningkat, sehingga mudah terserang penyakit. “Paling penting obat atau racun (penyakit, red) harus dikontrol dan sering diberikan,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Ilham Wahyudi
Redaktur : Hafid Asnan

- Advertisement -

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Bonsai merupakan tanaman hias yang semakin banyak digemari oleh masyarakat di Bondowoso. Bahkan, saat ini hampir di seluruh kecamatan sudah ada orang yang hobi dan bermain bonsai di rumah atau di tempat mereka masing-masing. Pendatang baru pun semakin hari terus bermunculan. Padahal di masa pandemi sangat jarang sekali ada kontes tanaman ini.

Ahmad Abadi, Ketua Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Cabang Bondowoso mengatakan, saat ini pecinta bonsai di Bumi Ki Ronggo dinilai mengalami perkembangan pesat. Dibuktikan dengan adanya pengurus ranting dan pemain bonsai di setiap kecamatan. Selain itu, kemajuannya juga dapat dilihat dari banyaknya pemain-pemain baru yang bermunculan. “Ini menyeluruh,” tegasnya pria yang sudah bermain bonsai kurang lebih delapan tahun ini.

Hal itu ternyata juga dinilai menimbulkan dampak baik bagi para pecinta bonsai. Terlebih, sebagai ketua pihaknya juga melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat. Bahkan, saat menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) PPBI, Wakil Bupati Bondowoso, Irwan Bachtiar Rahmat juga hadir secara langsung. “Sangat merespon dan mendukung bahwa bonsai ini masuk dalam UMKM,” katanya.

Tidak hanya itu, pemerintah juga sudah menyiapkan tempat pengembangan UMKM Bonsai di Desa Locare, Kecamatan Curahdami, Bondowoso. Selain hobi, tanaman satu ini memang kerap kali menghasilkan uang bagi pecintanya. Terlebih harga bonsai jenis tertentu memang dapat dijual dengan harga yang cukup fantastis, bahkan mencapai puluhan hingga ratusan juta dalam setiap pohonnya. “Tapi kita tekankan jangan bisnisnya dulu. Melainkan hobi dulu baru yang lain ikut,” imbuhnya.

Saat ini, dia sudah punya puluhan bonsai dengan berbagai jenis. Sejumlah tanaman tersebut diletakkan di samping rumahnya di Desa Sukowiryo, Bondowoso. Berbagai jenis ukuran bonsai, dari kecil hingga besar terlihat tertata rapi. Tempat itu ternyata memang dijadikan sebagai galeri bonsai yang dimilikinya.

Lebih lanjut, Abadi juga menuturkan saat musim hujan seperti saat ini, tanaman bonsai memerlukan perawatan ekstra agar tidak mudah terserang penyakit. Walaupun sebenarnya, musim hujan bagus untuk pertumbuhan bonsai. Tapi, kewaspadaan terhadap penyakit perlu ditingkatkan. Mengingat saat musim hujan biasanya tingkat kelembaban meningkat, sehingga mudah terserang penyakit. “Paling penting obat atau racun (penyakit, red) harus dikontrol dan sering diberikan,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Ilham Wahyudi
Redaktur : Hafid Asnan

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Bonsai merupakan tanaman hias yang semakin banyak digemari oleh masyarakat di Bondowoso. Bahkan, saat ini hampir di seluruh kecamatan sudah ada orang yang hobi dan bermain bonsai di rumah atau di tempat mereka masing-masing. Pendatang baru pun semakin hari terus bermunculan. Padahal di masa pandemi sangat jarang sekali ada kontes tanaman ini.

Ahmad Abadi, Ketua Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Cabang Bondowoso mengatakan, saat ini pecinta bonsai di Bumi Ki Ronggo dinilai mengalami perkembangan pesat. Dibuktikan dengan adanya pengurus ranting dan pemain bonsai di setiap kecamatan. Selain itu, kemajuannya juga dapat dilihat dari banyaknya pemain-pemain baru yang bermunculan. “Ini menyeluruh,” tegasnya pria yang sudah bermain bonsai kurang lebih delapan tahun ini.

Hal itu ternyata juga dinilai menimbulkan dampak baik bagi para pecinta bonsai. Terlebih, sebagai ketua pihaknya juga melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat. Bahkan, saat menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) PPBI, Wakil Bupati Bondowoso, Irwan Bachtiar Rahmat juga hadir secara langsung. “Sangat merespon dan mendukung bahwa bonsai ini masuk dalam UMKM,” katanya.

Tidak hanya itu, pemerintah juga sudah menyiapkan tempat pengembangan UMKM Bonsai di Desa Locare, Kecamatan Curahdami, Bondowoso. Selain hobi, tanaman satu ini memang kerap kali menghasilkan uang bagi pecintanya. Terlebih harga bonsai jenis tertentu memang dapat dijual dengan harga yang cukup fantastis, bahkan mencapai puluhan hingga ratusan juta dalam setiap pohonnya. “Tapi kita tekankan jangan bisnisnya dulu. Melainkan hobi dulu baru yang lain ikut,” imbuhnya.

Saat ini, dia sudah punya puluhan bonsai dengan berbagai jenis. Sejumlah tanaman tersebut diletakkan di samping rumahnya di Desa Sukowiryo, Bondowoso. Berbagai jenis ukuran bonsai, dari kecil hingga besar terlihat tertata rapi. Tempat itu ternyata memang dijadikan sebagai galeri bonsai yang dimilikinya.

Lebih lanjut, Abadi juga menuturkan saat musim hujan seperti saat ini, tanaman bonsai memerlukan perawatan ekstra agar tidak mudah terserang penyakit. Walaupun sebenarnya, musim hujan bagus untuk pertumbuhan bonsai. Tapi, kewaspadaan terhadap penyakit perlu ditingkatkan. Mengingat saat musim hujan biasanya tingkat kelembaban meningkat, sehingga mudah terserang penyakit. “Paling penting obat atau racun (penyakit, red) harus dikontrol dan sering diberikan,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Ilham Wahyudi
Redaktur : Hafid Asnan

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca