24.1 C
Jember
Wednesday, 29 March 2023

Klaim Miliki Lahan, Warga Segel Puskesmas Pembantu di Bondowoso

Mobile_AP_Rectangle 1

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Lahan Puskesmas Pembantu (Pustu) Pejaten yang berada di Desa Pejaten, Kecamatan Tegalampel, Bondowoso, rupanya masih bersengketa dengan warga setempat. Sampai saat ini, bangunan itu belum ditempati lantaran disegel oleh warga. Sementara, pelayanan kesehatan terpaksa dialihkan ke kantor desa.

Persoalan ini muncul pasca pustu tersebut direnovasi oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Bondowoso, tahun lalu. Saat hendak ditempati, ada penolakan dari warga setempat. Mereka mengklaim, tanah tersebut merupakan milik salah satu warga yang tinggal tidak jauh dari pustu. Padahal, sebelumnya pustu itu beroperasi seperti biasa.

BACA JUGA: Perjuangan Guru Mengaji di Bondowoso, Insentif Kecil Administrasi Rumit

Mobile_AP_Rectangle 2

Sekretaris Dinkes Bondowoso Agus Winarno mengatakan, munculnya persoalan itu di luar pengetahuannya. Sebab, jauh sebelumnya tidak ada penolakan sedikit pun dari warga. “Sebelum direnovasi, pelayanan pustu berjalan biasa di sana. Tapi setelah dibangun, kemudian kami tidak bisa menempati, karena ada warga yang menyegel,” katanya.

Akhirnya, pelayanan pustu terpaksa dialihkan ke kantor Desa Pejaten. Menurutnya, sampai saat ini masih upaya penyelesaian dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Dalam hal ini Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Bondowoso. “Kami masih akan berkoordinasi lintas OPD untuk mengetahui bagaimana status aset tanah tersebut. Sebab, kami telah membangun di sana, kemudian muncul masalah,” terangnya, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (2/2).

Sementara itu, Kepala BPKAD Bondowoso Wiratmo Mulyanto, belum memberikan keterangan terkait hal tersebut. Saat dihubungi melalui telepon seluler oleh Jawa Pos Radar Ijen, dia belum menjawab. Bahkan, pesan singkat yang dikirim juga belum direspons.

Pantauan Jawa Pos Radar Ijen, kondisi Pustu Pejaten tampak baru rampung dibangun. Namun, tidak ada aktivitas pelayanan kesehatan di dalamnya. Bahkan, gerbangnya juga terkunci rapat. (*)

Reporter: Ahmad Ma’mun

Foto      : Ahmad Ma’mun

Editor    : Mahrus Sholih

- Advertisement -

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Lahan Puskesmas Pembantu (Pustu) Pejaten yang berada di Desa Pejaten, Kecamatan Tegalampel, Bondowoso, rupanya masih bersengketa dengan warga setempat. Sampai saat ini, bangunan itu belum ditempati lantaran disegel oleh warga. Sementara, pelayanan kesehatan terpaksa dialihkan ke kantor desa.

Persoalan ini muncul pasca pustu tersebut direnovasi oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Bondowoso, tahun lalu. Saat hendak ditempati, ada penolakan dari warga setempat. Mereka mengklaim, tanah tersebut merupakan milik salah satu warga yang tinggal tidak jauh dari pustu. Padahal, sebelumnya pustu itu beroperasi seperti biasa.

BACA JUGA: Perjuangan Guru Mengaji di Bondowoso, Insentif Kecil Administrasi Rumit

Sekretaris Dinkes Bondowoso Agus Winarno mengatakan, munculnya persoalan itu di luar pengetahuannya. Sebab, jauh sebelumnya tidak ada penolakan sedikit pun dari warga. “Sebelum direnovasi, pelayanan pustu berjalan biasa di sana. Tapi setelah dibangun, kemudian kami tidak bisa menempati, karena ada warga yang menyegel,” katanya.

Akhirnya, pelayanan pustu terpaksa dialihkan ke kantor Desa Pejaten. Menurutnya, sampai saat ini masih upaya penyelesaian dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Dalam hal ini Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Bondowoso. “Kami masih akan berkoordinasi lintas OPD untuk mengetahui bagaimana status aset tanah tersebut. Sebab, kami telah membangun di sana, kemudian muncul masalah,” terangnya, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (2/2).

Sementara itu, Kepala BPKAD Bondowoso Wiratmo Mulyanto, belum memberikan keterangan terkait hal tersebut. Saat dihubungi melalui telepon seluler oleh Jawa Pos Radar Ijen, dia belum menjawab. Bahkan, pesan singkat yang dikirim juga belum direspons.

Pantauan Jawa Pos Radar Ijen, kondisi Pustu Pejaten tampak baru rampung dibangun. Namun, tidak ada aktivitas pelayanan kesehatan di dalamnya. Bahkan, gerbangnya juga terkunci rapat. (*)

Reporter: Ahmad Ma’mun

Foto      : Ahmad Ma’mun

Editor    : Mahrus Sholih

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Lahan Puskesmas Pembantu (Pustu) Pejaten yang berada di Desa Pejaten, Kecamatan Tegalampel, Bondowoso, rupanya masih bersengketa dengan warga setempat. Sampai saat ini, bangunan itu belum ditempati lantaran disegel oleh warga. Sementara, pelayanan kesehatan terpaksa dialihkan ke kantor desa.

Persoalan ini muncul pasca pustu tersebut direnovasi oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Bondowoso, tahun lalu. Saat hendak ditempati, ada penolakan dari warga setempat. Mereka mengklaim, tanah tersebut merupakan milik salah satu warga yang tinggal tidak jauh dari pustu. Padahal, sebelumnya pustu itu beroperasi seperti biasa.

BACA JUGA: Perjuangan Guru Mengaji di Bondowoso, Insentif Kecil Administrasi Rumit

Sekretaris Dinkes Bondowoso Agus Winarno mengatakan, munculnya persoalan itu di luar pengetahuannya. Sebab, jauh sebelumnya tidak ada penolakan sedikit pun dari warga. “Sebelum direnovasi, pelayanan pustu berjalan biasa di sana. Tapi setelah dibangun, kemudian kami tidak bisa menempati, karena ada warga yang menyegel,” katanya.

Akhirnya, pelayanan pustu terpaksa dialihkan ke kantor Desa Pejaten. Menurutnya, sampai saat ini masih upaya penyelesaian dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Dalam hal ini Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Bondowoso. “Kami masih akan berkoordinasi lintas OPD untuk mengetahui bagaimana status aset tanah tersebut. Sebab, kami telah membangun di sana, kemudian muncul masalah,” terangnya, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (2/2).

Sementara itu, Kepala BPKAD Bondowoso Wiratmo Mulyanto, belum memberikan keterangan terkait hal tersebut. Saat dihubungi melalui telepon seluler oleh Jawa Pos Radar Ijen, dia belum menjawab. Bahkan, pesan singkat yang dikirim juga belum direspons.

Pantauan Jawa Pos Radar Ijen, kondisi Pustu Pejaten tampak baru rampung dibangun. Namun, tidak ada aktivitas pelayanan kesehatan di dalamnya. Bahkan, gerbangnya juga terkunci rapat. (*)

Reporter: Ahmad Ma’mun

Foto      : Ahmad Ma’mun

Editor    : Mahrus Sholih

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca