BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka sejak 18 Agustus 2020 lalu dinilai Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur (Jatim) wilayah Bondowoso-Situbondo berhasil. Untuk itu, Cabdin Jatim segera memperbanyak pembelajaran tatap muka. Ditargetkan, pada September ini sebagian besar SMA dan SMK di Bondowoso pembelajaran tatap muka.
Itu disampaikan Kepala Cabdin Jatim Wilayah Bondowoso-Situbondo Sugiono Eksantoso seusai mengukuhkan pengurusan Dharma Wanita SMKN 2 Bondowoso, (28/8). “Uji coba pembelajaran tatap muka sudah dilihat, hasilnya terkendali,” kata Sugiono Eksantoso kepada Jawa Pos Radar Ijen, kemarin.
Untuk itu, Cabdin Jatim Wilayah Bondowoso-Situbondo akan melaksanakan pembelajaran tatap muka separuh dari SMA/SMK yang ada. “Rencana kami, September, 50 persen SMA dan SMK sudah pembelajaran tatap muka,” imbuhnya.
Dia menjelaskan, selama uji coba, siswa, guru dan karyawan sekolah dalam kondisi sehat. “Masing-masing sekolah melaksanakan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dengan ketat. Tidak ada yang terpapar, semoga tidak ada,” ungkap mantan Kepala Cabdin Jawa Timur Wilayah Madura tersebut.
Bahkan, Kepala Cabdin Sugiono Eksantoso juga mengukuhkan tim Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 di SMKN 2 Bondowoso. “Tim gugus tugas pencegahan Covid-19 di sekolah bertugas maksimal,” terangnya.
Meski aman terkendali, Sugiono Eksantoso tetap mengingatkan sekolah tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dengan ketat. “Saya lihat sudah patuh semua. Saya minta kedisplinan tetap dijaga,” ujarnya. Semua wajib pakai masker, jaga jarak dan selalu cuci tangan saat di sekolah.
Untuk mematangkan rencana pembelajaran tata muka, Cabdin Jatim Wilayah Bondowoso-Situbondo berkoordinasi dengan Tim Gugus Tugas Pencegahan Covid-19. Sebab, tanpa izin tim gugus tugas, pelaksanaan pembelajaran tatap muka tidak bisa dilaksanakan.
Selain itu, sambungnya, semua siswa yang ikut pembelajaran tatap muka harus menyerahkan surat izin dari orang tua/wali. “Semua siswa yang ikut pembelajaran tatap muka harus menyertakan surat izin dari orang tua. Kalau tidak ada surat ini, siswa tidak boleh ikut pembelajaran tatap muka,” ujarnya.
Kepala SMKN 2 Bondowoso Bambang Sutjipto menjelaskan, sekolahnya sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka. Khususnya untuk kegiatan praktik siswanya. “Di sekolah kami sudah pembelajaran tatap muka, khususnya untuk praktik,” ungkap Bambang.
Sementara, siswa lain ikut pembelajaran daring. “Selain yang praktik, di sekolah kami hanya sepertiga siswa yang ikut pembelajaran tatap muka, sedangkan sisanya tetap daring dari rumah masing-masing,” ujar pria yang juga Ketua PGRI Bondowoso tersebut.